Payung Teduh adalah blog yang mengisahkan perjalanan seseorang yang ingin menuliskan apa saja yang diinginkan , its freedom

Bekas Tempat Sampah Disulap Jadi Taman Bunga: Inspirasi Urban Green Space di Kota

Ketersediaan ruang terbuka hijau kota menjadi isu krusial di tengah urbanisasi yang masif. Berdasarkan data Bappenas 2024, hanya sekitar 12% kota-kota besar di Indonesia memenuhi rasio ideal ruang terbuka hijau. Padahal, ruang hijau sangat penting untuk mendukung keseimbangan ekologi dan kualitas hidup. Di sinilah DLH Indonesia (https://dlhindonesia.id/) menunjukkan inisiatif nyata dengan mengubah bekas Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) menjadi taman bunga. Proyek ini bukan hanya menata kota secara fisik, tetapi juga menjadi simbol komitmen terhadap lingkungan berkelanjutan.

Transformasi Bekas TPS Menjadi Taman Bunga

DLH Indonesia memulai proyek ini di Jalan Kepulauan Seribu, tepat di depan Pujasera Jalan A. Yani. Lokasi tersebut sebelumnya adalah TPSS yang sudah lama tidak aktif. Proses pembongkaran dimulai pertengahan Maret. Setelah itu, DLH meratakan lahan menggunakan batu bata dan tanah timbun. Area tersebut kemudian ditanami beragam tanaman hias seperti bougainvillea, kembang sepatu, dan bunga tahi ayam.

Pemilihan jenis tanaman dilakukan dengan mempertimbangkan ketahanan cuaca dan estetika visual. Tanaman-tanaman tersebut tidak memerlukan perawatan intensif namun tetap memberikan tampilan yang menarik. Hasilnya, lokasi yang sebelumnya kumuh dan tidak terurus kini menjadi ruang hijau yang segar dan fungsional.

Efisiensi Tanpa Anggaran Tambahan

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah penggunaan sumber daya yang sudah tersedia. DLH tidak menggunakan anggaran tambahan dari pemerintah daerah. Bibit tanaman diambil dari stok pengadaan sebelumnya. Tenaga kerja berasal dari staf internal yang bekerja secara sukarela.

Tidak ada pihak ketiga yang dilibatkan. Tidak ada proses tender atau biaya tambahan. Seluruh proses dijalankan secara mandiri dan efisien. Strategi ini menunjukkan bahwa efisiensi proyek lingkungan bisa dicapai dengan koordinasi yang baik dan niat kuat.

Pemanfaatan kembali lahan kosong menjadi taman kota juga memperlihatkan pentingnya pengelolaan aset publik. Alih fungsi ruang semacam ini dapat menjadi solusi bagi daerah yang memiliki keterbatasan anggaran namun ingin tetap mendorong urban beautification Indonesia.

Manfaat Nyata bagi Lingkungan dan Sosial

Taman bunga dari bekas TPS memberikan banyak manfaat langsung. Secara ekologis, tanaman membantu menyerap karbon dioksida dan memproduksi oksigen. Keberadaan tanaman juga mengurangi suhu panas di wilayah sekitarnya.

Dari sisi sosial, ruang terbuka ini menjadi tempat bersantai dan rekreasi warga. Banyak orang memanfaatkan taman ini untuk berjalan pagi, duduk santai, atau sekadar menikmati keindahan bunga. Area ini juga berfungsi sebagai ruang edukasi informal tentang pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan.

Proyek ini memperkuat narasi bahwa ruang publik hijau tidak selalu membutuhkan lahan baru. Bekas tempat sampah pun bisa disulap menjadi taman komunitas kota yang menyejukkan. Kuncinya ada pada desain, pemanfaatan sumber daya, dan keberlanjutan.

Potensi Replikasi di Kota Lain

Keberhasilan proyek taman bunga DLH menjadi contoh nyata bahwa reuse lahan kota adalah solusi praktis. Banyak daerah memiliki TPSS terbengkalai. Dengan pendekatan yang sama, lokasi-lokasi tersebut dapat diubah menjadi taman kota murah dan ramah lingkungan.

Bekas Tempat Sampah Disulap Jadi Taman Bunga: Inspirasi Urban Green Space di Kota

Model ini dapat diadopsi tanpa ketergantungan pada anggaran tambahan. Pemerintah daerah bisa memanfaatkan bibit sisa, melibatkan ASN secara sukarela, dan merangkul komunitas lokal. Dengan keterlibatan warga, keberlangsungan taman akan terjaga.

Konsep taman dari lahan eks TPS juga sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan kebijakan kota berkelanjutan yang mendorong efisiensi lahan, konservasi lingkungan, dan kualitas hidup urban yang lebih baik.

Penutup

Langkah DLH Indonesia (https://dlhindonesia.id/) dalam mengubah bekas TPS menjadi taman bunga adalah bukti konkret bahwa kota ramah lingkungan bisa diwujudkan. Tanpa anggaran besar, proyek ini berhasil menghadirkan urban green space yang bermanfaat.

Proyek ini bukan hanya mempercantik kota, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya inisiatif hijau pemerintah. Kota-kota lain di Indonesia seharusnya menjadikan proyek ini sebagai referensi untuk mengatasi krisis ruang hijau.

Urban beautification tidak membutuhkan investasi besar, tetapi membutuhkan tekad. Bekas tempat sampah kini menjadi simbol harapan bahwa ruang terbuka hijau kota bisa dimulai dari lahan terbengkalai sekalipun.

Author Profile

About Irwin Andriyanto

Blogger Tangerang, SEO Spesialist, Digital Marketer, Penikmat Data, Tech Innovation Enthusiast. Sedang hobi membangun beberapa blog "Edo Tensei". Email : [email protected]

0 Komentar

Posting Komentar