Payung Teduh adalah blog yang mengisahkan perjalanan seseorang yang ingin menuliskan apa saja yang diinginkan , its freedom

5 Perbedaan Donghua dan Anime yang Jarang Diketahui Penonton Baru

Industri animasi Asia berkembang pesat dalam lima tahun terakhir. Anime asal Jepang tetap populer, tetapi donghua dari China mulai menunjukkan daya saing. Donghua dikenal karena pendekatannya yang unik, terutama dalam visual CGI dan tema yang kental dengan budaya Tiongkok. Banyak penonton baru mengenal donghua lewat situs seperti AnimeXin, yang menyediakan berbagai judul animasi China.

5 Perbedaan Donghua dan Anime yang Jarang Diketahui Penonton Baru

Sebagian besar penonton awam menganggap donghua dan anime serupa karena bentuk animasinya. Namun kenyataannya, keduanya sangat berbeda dalam banyak aspek. Artikel ini mengulas secara detail perbedaan donghua dan anime agar penonton memahami pilihan tontonan mereka.

1. Bahasa yang Digunakan dalam Dialog

Anime selalu menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa utama. Gaya penyampaian dialog anime sering cepat, ekspresif, dan penuh emosi.

Sementara itu, donghua memakai bahasa Mandarin. Bahasa ini memiliki struktur dan intonasi yang berbeda, yang memengaruhi karakterisasi dan cara emosi disampaikan.

Penggunaan bahasa juga berdampak pada pengalaman penonton terhadap nuansa cerita. Penonton anime mungkin membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan ritme dan pelafalan donghua.

Selain itu, subtitle dan dubbing untuk donghua kadang belum sekomprehensif anime. Ini bisa menjadi kendala bagi penonton internasional yang baru mencoba donghua vs anime.

2. Pengaruh Budaya dalam Cerita

Donghua membawa warisan budaya Tiongkok yang sangat kuat. Cerita-ceritanya kerap memuat unsur mitologi, ajaran Tao, filosofi Konfusius, hingga praktik kultivasi energi spiritual.

Genre xianxia dan wuxia sangat dominan di donghua. Penonton akan sering menjumpai karakter yang bermeditasi, berlatih ilmu dalam gua, atau naik tingkat kekuatan lewat kultivasi.

Anime pun memiliki elemen budaya, namun pendekatannya lebih fleksibel. Cerita tentang sekolah, festival musim panas, dan kehidupan sehari-hari menjadi elemen khas anime.

Donghua lebih cenderung membangun dunia fiktif dengan latar budaya sejarah Tiongkok. Anime cenderung mengeksplorasi konsep modern, sains, dan fantasi urban.

3. Gaya Animasi dan Visual

Perbedaan donghua dan anime tampak jelas pada aspek visual. Anime masih didominasi oleh animasi 2D dengan garis tegas, ekspresi mata besar, dan warna yang lembut.

Donghua menonjol karena penggunaan CGI atau 3D dalam banyak produksinya. Genre donghua action dan fantasi banyak memanfaatkan efek visual tingkat tinggi.

Contohnya, "Fog Hill of Five Elements" dikenal dengan kualitas artistik yang sinematik. Namun, sebagian penonton menganggap CGI donghua terasa kaku atau kurang emosional dibanding anime.

Sementara anime memberi nuansa nostalgia dan emosi mendalam, donghua menawarkan visual megah dan pertarungan epik dengan efek partikel, cahaya, dan gerakan kamera sinematik.

4. Basis Sumber Cerita

Anime seringkali diadaptasi dari manga yang telah sukses. Judul seperti "Attack on Titan" dan "Demon Slayer" berasal dari komik yang lebih dulu dikenal luas.

Sebaliknya, donghua banyak mengambil cerita dari manhua dan novel web. Sumber seperti Qidian, Bilibili, dan Tencent menjadi tempat lahirnya banyak judul populer.

Cerita donghua umumnya berseri panjang dengan struktur kompleks. Beberapa judul bahkan memiliki ratusan episode karena diadaptasi dari novel ribuan bab.

Donghua juga sering membuat adaptasi ringan atau spin-off dari cerita utama, mirip dengan drama China. Gaya penceritaannya biasanya lambat, penuh detail dunia dan sistem kekuatan.

5. Distribusi dan Popularitas Global

Anime telah meraih pasar global sejak dekade 1980-an. Netflix, Crunchyroll, dan Disney+ kini rutin merilis anime terbaru dengan subtitle multi-bahasa.

Judul anime seperti "Naruto", "One Piece", dan "My Hero Academia" telah menjadi bagian dari budaya populer global. Basis penggemarnya tersebar di semua benua.

Donghua mulai berkembang secara global sekitar 5–7 tahun terakhir. Platform seperti iQIYI, Bilibili Global, dan YouTube memperluas distribusi ke luar Tiongkok.

Namun, tidak semua judul donghua terbaik mendapatkan terjemahan yang memadai. Ini masih menjadi tantangan dalam membangun basis penggemar internasional.

Meski begitu, kualitas produksi donghua meningkat drastis setiap tahun. Beberapa judul bahkan telah tayang di festival film dan anime convention internasional.

Memahami perbedaan donghua dan anime membantu penonton memilih tontonan sesuai minat. Anime unggul dalam ekspresi emosional, narasi cepat, dan pendekatan visual 2D.

Donghua menawarkan cerita lebih filosofis, dunia fantasi Tiongkok, dan kualitas CGI yang terus berkembang. Perkembangan animasi China patut diikuti karena potensinya sangat besar.

Jika kamu menyukai cerita penuh aksi, kultivasi, dan efek visual mengagumkan, maka donghua action seperti "Soul Land" atau "Battle Through the Heavens" layak dicoba.

Sementara jika menyukai konflik psikologis, kisah sekolah, atau konsep fiksi ilmiah modern, anime tetap menjadi pilihan utama.

Pengetahuan tentang donghua vs anime akan memperluas wawasan budaya dan selera hiburan visual. Ini juga membantu penonton menghargai perbedaan pendekatan antara Jepang dan China dalam menyampaikan kisah.

Author Profile

About Irwin Andriyanto

Blogger Tangerang, SEO Spesialist, Digital Marketer, Penikmat Data, Tech Innovation Enthusiast. Sedang hobi membangun beberapa blog "Edo Tensei". Email : [email protected]

0 Komentar

Posting Komentar